This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 08 Desember 2014

PERTUMBUHAN DAN PEMERATAAN



PERTUMBUHAN DAN PEMERATAAN


Konsep pertumbuhan dan pemerataan berkaitan dengan ekonomi, ekonomi secara nasional atau yang lebih dikenal sebagai ekonomi makro. Ekonomi makro membahas perilaku perekonomian secara agragate/menyeluruh, misalnya masalah kemakmuran dan resesi, output barang dan jasa dari  total suatu perekonomian, laju pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pengangguran, neraca pembayaran dan nilai tukar (kurs).  Untuk mempelajari ekonomi makro, harus memikirkan kondisi perekonomian secara keseluruhan dengan memusatkan perhatian pada perilaku dan kebijakan ekonomi yang bisa mempengaruhi kondisi tersebut.

Konsep Pokok
Pada pembahasan ekonomi makro yang mendasarkan pada perilaku-perilaku ekonomi, kebijakan dan kapasitas produksi agragate. Maka perlu mempertimbangkan dan diketahui tentang konsep-konsep ekonomi makro, antara lain: 
1.  Produk Nasional Bruto (Gross National Product=GNP) 
Produk Nasional Bruto atau GNP adalah nilai semua barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian dalam suatu kurun waktu tertentu. GNP sebagai ukuran pokok dari kegiatan ekonomi.  Ada dua acuan dalam mengukur GNP atas dasar harga yang berlaku (GNP-nominal) pada saat output itu diproduksi dan menurut harga konstan (GNP-riel) pada tahun tertentu.
2.  Inflasi 
Laju inflasi adalah prosentase kenaikan tingkat harga pada periode tertentu. Di dalam mengukur laju inflasi didasarkan pada tingkat harga yang berlaku dan dengan tingkat harga konstan pada tahun dasar tertentu yang dijadikan dasar pengukuran output. 
3.  Pertumbuhan Ekonomi 
Laju pertumbuhan ekonomi menunjukan pada tingkat kenaikan GNP-riel yang berlaku pada tingkat perekonomian suatu negara. Hal ini terjadi  karena adanya perubahan dari sumber daya ekonomi, baiktenaga kerja ataupun modal untuk investasi. Dimana angkatan kerja, baik yang sedang bekerja atau yang sedang mencari pekerjaan, mengalami pertumbuhan sepanjang waktu, sehingga tersedia sumberdaya bagi peningkatan produksi. Barang modal untuk investasi juga mengalami peningkatan dalam kurun waktu tertentu, sehingga menjadikan sumberdaya mengalami peningkatan dalam kapasitas produksi tertentu. 

4.  Kesempatan Kerja dan Pengangguran
Kesempatan kerja sebagai tolok ukur dari pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal ini dengan ditunjukkan adanya perubahan faktor produksi tenaga kerja dengan tingkat perubahan skill yang dimilki. 
Tingkat pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang tidak memperoleh pekerjaan. Apabila pertumbuhan penduduk tidak diikuti dengan peningkatan kesempatan kerja atau pengangguran, maka akan terjadi suatu permasalahan  ekonomi dan sosial yang berujung pada resesi. 
5.  Inflasi, Pertumbuhan dan Pengangguran 
Dalam mengukur keberhasilan atau prestasi dalam ekonomi makro, dapat menggunakan tiga variabel ekonomi, yaitu laju inflasi, laju pertumbuhan output dan tingkat pengangguran. Keberhasilan dalam kebijakan ekonomi makro apabila  laju inflasi terkendali, sedangkan pertumbuhan output produksi mengalami peningkatan dan kesempatan kerja meningkat sebanding dengan tingkat pertumbuhan penduduk.  Bila laju pertumbuhan ekonomi tinggi, produksi barang dan jasa meningkat, memungkinkan
kenaikan standar hidup atau tingkat kesejahteraan atau kemakmuran masyarakat meningkat. Laju pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan kesempatan kerja dan menurunkan tingkat pengangguran. 

6.  Siklus dan Kesenjangan Ekonomi 
Variabel ekonomi makro, yaitu inflasi, pertumbuhan  dan pengangguran saling berinteraksi melalui siklus ekonomi. Siklus ekonomi adalah pola  ekspansi (pemulihan) dan kontraksi (resesi) yang kurang lebih teratur dalam kegiatan ekonomi di sekitar alur trend laju pertumbuhan. Pada titik puncak (booming) kegiatan ekonomi relatif tinggi terhadap trend pertumbuhan ekonomi, sedangkan pada titik lesu (resesi) menunjukkan titik terendah dalam kegiatan ekonomi terhadap trend pertumbuhan ekonomi.




Kebijakan pemerintah dalam pertumbuhan dan pemerataan Ekonomi Makro 

-          Kebijakan ini mencakup semua aspek ekonomi pada tingkat nasional, misalnya kebijakan uang ketat (kebijakan moneter). Kebijakan makro ini bisa mempengaruhi kebijakan meso (sektoral atua regional), kebijakan mikro menjadi lebih atau kurang efektif. 
-          Instrumen yang digunakan untuk kebijakan ekonomi makro adalah tarif pajak, jumlah pengeluaran pemerintah melalui APBN, ketetapan pemerintah dan intervensi langsung di pasar valuta untuk mempengaruhi nilai tukar mata uang rupiah terhadap valas. (Tulus Tambunan, 1996).
-          Kebijakan ekonomi juga bisa dibedakan antara kebijakan ekonomi dalam negeri dan kebijakan ekonomi luar negeri. 

a.       Kebijakan Ekonomi dalam Negeri
1.      Kebijakan sektor ekonomi, seperti pertanian, industri dan jasa-jasa
2.      Kebijakan keuangan negara, seperti perpajakann, bea cukai, anggaran pemerintah (APBN).
3.      Kebijakan moneter perbankan, seperti jumlah uang beredar, suku bunga, inflasi, perkreditan, pembinaan dan pengawasan bank. 
4.      Kebijakan ketenagakerjaan, seperti penetapan upah minimum, hubungan kerja, jaminan sosial 
5.      Kebijakan kelembagaan ekonomi, seperti BUMN, koperasi, perusahaan swasta, pemberdayaan golongan ekonomi lemah (UKM), dan lain-lain kebijakan. 

b.       Kebijakan hubungan ekonomi luar negeri 
1.      Kebijakan neraca pembayaran, seperti pengamanan cadangan devisa negara. 
2.      Kebijakan perdagangan LN, seperti tata-niaga (ekspor dan impor), perjanjian dagang antar negara. 
3.      Kebijakan penanaman modal asing, seperti perizinan investasi langsung, investasi tidak langsung, usaha-usaha patungan. 
4.      Kebijakan hutang LN, menyangkut hutang pemerintah, hutang swasta, perundingan/ perjanjian dengan para kreditor, dan lain-lain kebijakan. 


Perlunya peran dan fungsi pemerintah dalam perekonomian :
Pembangunan ekonomi dibanyak negara umumnya terjadi akibat intervensi pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung. Intervensi pemerintah diperlukan dalam perekonomian untuk mengurangi dari kegagalan pasar (market failure) seperti kekakuan harga monopoli dan dampak negatif kegiatan usaha swasta contohnya pencemaran lingkungan.
Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan aturan yang dibuat pemerintah. Aturan ini memberikan landasan bagi penerapan aturan main, termasuk pemberian sanksi bagi pelaku ekonomi yang melanggarnya. Peranan pemerintah menjadi lebih penting karena mekanisme pasar saja tidak dapat menyelesaikan semua persoalan ekonomi. Untuk menjamin efisiensi, pemerataan dan stabilitas ekonomi, peran dan fungsi pemerintah mutlak diperlukan dalam perekonomian sebagai pengendali mekanisme pasar.
Kegagalan pasar (market failure) adalah suatu istilah untuk menyebut kegagalan pasar dalam mencapai alokasi atau pembagian sumber daya yang optimum. Hal ini khususnya dapat terjadi jika pasar didominasi oleh para pemasok monopoli produksi atau konsumsi dan sebuah produk mengakibatkan dampak sampingan (eksternalitas), seperti rusaknya ekosistem lingkungan.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, negara atau pemerintah memiliki fungsi yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama yang berkaitan dengan penyediaan barang dan jasa. Barang dan jasa tersebut sangat diperlukan masyarakat dan disebut sebagai kebutuhan publik. Kebutuhan publik meliputi dua macam barang, yaitu barang dan jasa publik dan barang dan jasa privat. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
  • Barang dan jasa publik adalah barang dan jasa yang pemanfaatannya dapat dinikmati bersama. Contoh barang dan jasa publik yaitu jalan raya, fasilitas kesehatan, pendidikan, transportasi, air minum, dan penerangan. Dengan pertimbangan skala usaha dan efisiensi, negara melakukan kegiatan ekonomi secara langsung sehingga masyarakat dapat lebih cepat dan lebih murah dalam memanfaatkan barang dan jasa tersebut.
  • Barang dan jasa privat adalah barang dan jasa yang diproduksi dan penggunaannya dapat dipisahkan dari penggunaan oleh orang lain. Contoh : pembelian pakaian akan menyebabkan hak kepemilikan dan penggunaan barang berpindah kepada orang yang membelinya. Barang ini umumnya diupayakan sendiri oleh masing-masing orang.
Selain itu, peran penting pemerintah baik secara langsung dan tidak langsung didalam di dalam kehidupan ekonomi adalah untuk menghindari timbulnya eksternalitas, khususnya dampak sampingan bagi lingkungan alam dan sosial. Pada umumnya sektor pasar (sektor swasta) tidak mampu mengatasi dampak eksternalitas yang merugikan seperti pencemaran lingkungan yang timbul karena persaingan antar lembaga ekonomi. Misalnya, sebuah pabrik tekstil yang berada dalam pasar persaingan sempurna. Menurut standar industri yang sehat, pabrik tersebut seharusnya membangun fasilitas pembuangan limbah. Akan tetapi, mereka membuangnya kesungai. Jika pemerintah tidak mengambil tindakan tegas, dengan memaksa pabrik tersebut membangun fasilitas pembuangan limbah pabrik akan semakin banyak penduduk yang merasa dirugikan atas limbah atau polusi yang diakibatkan adanya kegiatan dalam pabrik tersebut. Selain memberi peringatan kepada tersebut, pemerintah juga mengenakan pajak polusi untuk mendanai kerugian-kerugian yang lain.
Pada intinya, pemerintah ikut serta dalam kegiatan perekonomian supaya menanggulangi kegagalan pasar sehingga tidak adanya eksternalitas yang merugikan banyak pihak. Adapun bentuk dari peran pemerintah yakni dengan melakukan intervensi baik secara langsung maupun tidak langsung. Dibawah ini merupakan penjelasannya :
  • Intervensi Pemerintah dalam Perekonomian
Untuk mengatasi kegagalan pasar (market failure) seperti kekakuan harga, monopoli, dan eksternalitas yang merugikan maka peran pemerintah sangat diperlukan dalam perekonomian suatu negara. Peranan ini dapat dilakukan dalam bentuk intervensi secara laungsung maupun tidak langsung. Berikut adalah intervensi pemerintah secara langsung dan tidak langsung dalam penentuan harga pasar untuk melindungi konsumen atau produsen melalui kebijakan penetapan harga minimum (floor price) dan kebijakan penetapan harga maksimum (ceiling price).

a. Intervensi Pemerintah secara Langsung
1. Penetapan Harga Minimum (floor price)
Penetapan harga minimum atau harga dasar yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk melindungi produsen, terutama untuk produk dasar pertanian. Misalnya harga gabah kering terhadap harga pasar yang terlalu rendah. Hal ini dilakukan supaya tidak ada tengkulak (orang/pihak yang membeli dengan harga murah dan dijual kembali dengan harga yang mahal) yang membeli produk tersebut diluar harga yang telah ditetapkan pemerintah. Jika pada harga tersebut tidak ada yang membeli, pemerintah akan membelinya melalui BULOG (Badan Usaha Logistik) kemudian didistribusikan ke pasar. Namun, mekanisme penetapan harga seperti ini sering mendorong munculnya praktik pasar gela, yaitu pasar yang pembentukan harganya di luar harga minimum. Untuk mengetahui proses terbentuknya harga minimum, dapat dilihat pada Kurva 5.1 sebagai berikut :
2. Penetapan Harga Maksimum (ceiling price)
Penetapan harga maksimum atau Harga Eceran Tertinggi  (HET) yang dilakukan pemerintah bertujuan untuk melindungi konsumen. Kebijakan HET dilakukan oleh pemerintah jika harga pasar dianggap terlalu tinggi diluar batas daya beli masyarakat (konsumen). Penjual tidak diperbolehkan menetapkan harga diatas harga maksimum tersebut. Contoh penetapan harga maksimum di Indonesia antara lain harga obat-obatan diapotek, harga BBM, dan tariff angkutan atau transportasi seperti tiket bus kota, tarif kereta api dan tarif taksi per kilometer. Seperti halnya penetapan harga minimum, penetapan harga maksimum juga mendorong terjadinya pasar gelap.
Adapun proses Penetapan Harga Maksimum (ceiling price) dapat di lihat dalam kurva 5.2 sebagai berikut :



b. Intervensi Pemerintah secara Tidak Langsung
1. Penetapan Pajak
Kebijakan penetapan pajak dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengenakan pajak yang berbeda-beda untuk berbagai komoditas. Misalnya untuk melindungi produsen dalam negeri, pemerintah dapat meningkatkan tarif pajak yang tinggi untuk barang impor. Hal tersebut menyebabkan konsumen membeli produk dalam dalam negeri yang harganya relatif lebih murah.
Adapun proses penetapan pajak dapat di lihat sebagai berikut :
  1. Pemberian Subsidi
Pemerintah dapat melakukan intervensi atau campur tangan dalam pembentukan harga pasar yaitu melalui pemberian subsidi. Subsidi biasanya diberikan pemerintah kepada perusahaan-perusahaan penghasil barang kebutuhan pokok. Subsidi juga diberikan kepada perusahaan yang baru berkembang untuk menekan biaya produksi supaya mampu bersaing terhadap produk-produk impor. Kebijakan ini ditempuh pemerintah dalam upaya pengendalian harga untuk melindungi produsen maupun konsumen sekaligus untuk menekan laju inflasi.


Daftar pustaka:
Tambunan, Tulus TH, (1996).  Perekonomian Indonesia, Cetakan
Pertama Ghalia Indonesia, Jakarta.
http://27acintya08dhika95.wordpress.com/kebijakan-pemerintah-dalam-bidang-ekonomi/