Kamis, 01 Januari 2015

Paradigma Modernisasi Jan Nederveen Pieters & Richard Peet


Paradigma Modernisasi
Jan Nederveen Pieters & Richard Peet
oleh
Rahadi Cipto Utama

Paradigma tentang medernisasi terus berkembang sesuai dengan perubahan waktu dan kondisi. Eropa pada awalnya menganut konsep renaissance, masyarakat eropa yang berlapis-lapis baik suku, kerajaan dan lainnya lebih kompleks dibandingkan dengan amerika yang menganut konsep pencerahan. Edward Shils dalam Pieters menilai bahwa modernisasi identik dengan westernisasi dimana modern adalah menjadi kebarat-baratan, hal ini memberikan standar dan model yang jelas untuk membentuk Negara yang modern. Modernisasi mengadopsi politik lembanga-lembaga barat, bagaimana lembaga itu bekerja di Negara yang belum modern tergantung pada lembaga tersebut dan bagaimana westernisasi bekerja di Negara tersebut.  Hal yang tidak jauh berbeda diungkapkan dalam pieters dimana menjelaskan bahwa teori modernisasi merupakan evolusi dari perkawinan evolusionisme dan fungsionalisme, dengan modernisasi dikonseptualisasikan baik sebagai variabel kritis atau teori dikotomis. Contoh dari teori modernisasi adalah rasionalisasi dan industrialisasi. Bagaimana memandang rasionalitas sebagai suatu kemajuan dalam pembangunan serta bagaimana pembangunan industri menjadi sumber ekonomi utama bangsa-bangsa Eropa.

Pembangunan sebagai suatu modernisasi melihat krisis pembangunan sebagai paradigma memanifestasikan dirinya sebagai krisis modernisme di barat dan krisis pembangunan di selatan. Modernitas semakin dipandang sebagai teori dan praktek yang lebih eksklusif daripada inklusif. Lingkaran yang mempesona dari prestasi dan kesuksesan, semakin terlihat di media dan iklan, menuntut sebuah biaya yang tinggi dan tidak melibatakan banyak kaum marjinal. Teori modernisasi dijabarkan dalam sebuah sistem global kedalam (1) pusat kemajuan modern (2) batas-batas keterbelakangan tradisional, dengan pusat yang menunjukan batas-batas masa depan mereka. Bagaimana mengembangkan masyarakat adalah dapat diukur dalam hal Indeks kesamaan dengan karakteristik masyarakat industri modern. Teori modernisasi bertanya apa faktor yang menghambat masyarakat awam  ke model industri ini, apa yang kondisi dan mekanisme transisi dari sosial tradisional untuk modernnya? Dengan parsons, masyarakat tradisional dipandang sebagai dibatasi oleh lingkungan mereka dapat menguasai. Juga, demikian pula, masyarakat modern yang luas, mampu mengatasi kisaran yang melebar dari lingkungan dan masalah.

Lebih khusus lagi, dalam bidang ekonomi, modernisasi berarti spesialisasi kegiatan ekonomi dan peran kerja dan pertumbuhan pasar; dalam organisasi sosial-spasial, modernisasi dimaksudkan urbanisasi, mobilitas, fleksibilitas, dan penyebaran pendidikan;dalam bidang politik, modernisasi berarti penyebaran demokrasi dan melemahnya elit tradisional; dalam lingkup budaya, modernisasi berarti tumbuh perbedaan antara berbagai budaya dan sistem-sistem nilai (misalnya, pemisahan antara agama dan filsafat), sekularisasi dan munculnya inteligensia baru Secara umum, masyarakat modern yang dapat menyerap perubahan dan menjamin pertumbuhan yang berkelanjutan mereka sendiri.
Dalam pendekatan modernisasi ekonomi, penekanannya adalah pada perbedaan sosial dan budaya yang luas antara masyarakat modern dan tradisional,  pemahaman tentang perbedaan-perbedaan ini menjadi dasar kebijakan pembangunan. Selain pendekatan ekonomi, modernisasi juga dilihat dari pendekatan psikologis yang melihat dua sisi perbedaan masyarakat tradisional dan masyarakat modern. perbedaan kepribadian manusia terhadap kemajuan teknologi dan perubahan sosial. Manusia modern yang tercerahkan ditandai dengan sifat-sifat seperti rasionalitas, abstractness pengetahuan, berpikir ilmiah, dan urbanitas.

Perbedaan antara masyarakat Tradisional dan Modern dalam Peet sebagai berikut :
Tradisional
Modern
Tidak mau menerima ide baru
Terbuka terhadap pengalaman baru
Berakar pada tradisi
Berorientasi pada perubahan
Hanya tertarik pada hal-hal langsung
Tertarik pada dunia luar
Menolak pendapat yang berbda
Menerima perbedaan pendapat
Tidak tertarik dengan informasi baru
Ingin mencari informasi baru
Berorientasi pada masalalu
Berorientasi pada masa sekarang
Jangka pendek
Perencanaan nilai
Tidak percaya terhadap orang lain
Mempercayai orang untuk memenuhi kewajiban
Mencurigai teknologi
Nilai keterampilan teknis
Menempatkan nilai yang tinggi terhadap agama
Menempatkan nilai yang tinggi pada pendidikan dan ilmu pengetahuan
Hubungan patron klien
Menghormati orang lain
Partikularstik
Universalistik
Fatalistk
optimistik

Secara singkat, pembangunan ekonomi berasal dari pertumbuhan kepribadian modern. Orang-orang mengembangkan kebutuhan tinggi untuk mencapai yang puas dengan perilaku inovatif. Pembangunan berarti mengubah bentuk sosial khas kepribadian dan mengubah sikap terhadap westernisasi, pendidikan, sekularisasi, paparan media global, dan sebagainya.

Kritik terhadap modernisasi

Teori modernisasi ini mengungkapkan bahwa eropa memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh Negara lain yakni pada pada bentuk geografis dalam batasan lingkungan, menegaskan bahwa Eropa menjadi dominan karena mempunyai karakteristik alam yang unggul, terutama kecerdasan alami yang besar. Kiblat terhadap eropa yang awalnya dinilai sebagai keunggulan geografis dkritik oleh Blaut yang menyatakan Eropa tidak unggul ke daerah lain sebelum tahun 1492, kolonialisme dan kekayaan dijarah dari masyarakat Dunia Ketiga (bukan rasionalisasi) adalah faktor-faktor dasar yang mengarah meningkatnya negara-negara Eropa.
Teori modernisasi dikritisi dari konsep  yang difokuskan pada pada konsep Rostow yaitu proses universal dari modernisasi (itu berarti, sejarah tidak dapat berubah tetapi akan sama di setiap tempat dan waktu), ide nya tentang tahapan untuk pembangunan (konsumsi massa yang tinggi) dan etnosentrisnya (setiap orang harus mengikuti orang Inggris dan Amerika). Ekonomi dan etika pada awalnya dinilai mampu mengurangi angka kemiskinan ekstem di dunia. Dengan bantuan ekonomi dari Negara maju terhadap Negara miskin di dunia ketiga diharapkan masyarakat mampu menjejakkan kaki ke anak tangga pembangunan. Namun kritik terhadap pernyataan ini adalah sangat diragukan bahwa bantuan asing dapat menghentikan kemiskinan. Tentang etika yang diungkapkan Sachs menyatakan bahwa manfaat dan bantuan luar negeri semua ditujukan pada kepentingan mereka sendiri, negara-negara kaya berinvestasi di negara miskin demi keamanan mereka sendiri, untuk mencegah pemerintahan yang gagal. Untuk mencegah orang miskin menjadi teroris.
Kesimpulannya dari paradigma modernisasi yang diungkapkan dalam Richard Peet dan Pieters  adalah moderniasi memang membawa dampak besar dalam perubahan struktur masyarakat, masyarakat yang ingin maju membuka perbatasan dan membiarkan adanya perubahan didalamnya. Masyarakat menjadi bagian dari dari sistem kapitalisme global, harus mendorong perusahaan multinasional, teknologi maju, dan kegiatan ekonomi berbasis ekspor serta harus menarik bantuan dari negara dan privatisasi, dan memungkinkan pasar untuk melaksanakan disiplin ekonomi. Modernisasi dapat diatasi melalui alternatif yang lebih meyakinkan dan persuasif, alternatif diambil dari sudut pandang kelompok-kelompok yang didasasarkan pada kritik terhadap konsep pembangunan.

0 komentar:

Posting Komentar