Teori Ketergantungan
1.
Gagasan
teori ketergantungan
Dependensi
atau ketergantungan berawal dari krisis
teori Marx ortodoks di Amerika Latin. Menurut Marxsis ortodoks, Amerika Latin
harus melihat tahap revolusi industri
"borjuis" sebelum melampaui revolusi sosialisasi proletar. Beberapa tokoh dari teori
ketergantungan antara lain Theotonio Dos Santos, Raul Prebisch, Paul Baran dan Andre
Gunder Frank. Theotonio Dos Santos menjelaskan teori ketergantungan adalah keadaan di mana kehidupan ekonomi negara
tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari kehidupan ekonomi
negara lain. Negara tersebut tersebut hanya berperan sebagai
penerima akibat saja. Dari pengertian tersebut dapat ditarik garis besar bahwa ada pola ketergantungan antara
masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya dalam kehidupan berbangsa
di dunia. Teori Dependensi lebih menitik beratkan pada persoalan
keterbelakangan dan pembangunan negara dunia ketiga dimana dalam hal ini teori dependensi
menjelaskan bagaimana Negara pinggiran atau dunia ketiga dalam menghadapi
hegemoni ekonomi,
politik, budaya dan intelektual
dari negara maju. Bila negara pusat
berkembang, maka negara pinggiran ikut berkembang (perkembangan yang
tergantung) Ada tiga macam ketergantungan menurut Dos Santos yaitu ketergantunan
colonial, ketergantungan finansial industri dan ketergantungan teknologi industri.
Lebih lanjut Dos Santos menjelaskan teori ketergantungan memahami bagaimana
hubungan antara :
•
Core vs periphery
•
Metropolitan vs satelite
•
Developed countries vs backward countries
•
Developed countries vs underdeveloped countries
Hubungan antara
negara-negara pusat dan pinggiran ini dikatakan sebagai hubungan saling
ketergantungan, dimana kedua belah pihak ada dalam posisi saling membutuhkan. Namun yang menjadi pertanyaan utama adalah apakah
derajat ketergantungan antar Negara tersebut sama ? Derajat ketergantungan
antara negara pusat dan negara pinggiran berbeda. Negara-negara pinggiran jelas
lebih tergantung kepada negara-negara pusat, daripada sebaliknya, apabila ekonomi mereka
sedang bergerak maju, bisa terjadi bahwa ekonomi negara-negara pinggiran juga
bisa ikut bergerak maju, tetapi apabila negara-negara pusat sedang mengalami
kesulitan, sudah dapat dipastikan bahwa negara-negara pinggiran akan mengalami
kesulitan. Hal tersebut sebaliknya tidak terjadi, apabila negara-negara
pinggiran sedang mengalami kesulitan, tidak berarti bahwa negara-negara pusat
juga akan terkena dampaknya. Hal tersebut dikarenakan ekonomi negara-negara pusat
tidak tergantung pada negara-negara pinggiran.
Tokoh lain tentang teori ketergantungan adalah Raul Prebisch yang mengungkapkan Teori pembagian kerja secara
Internasional, yang didasarkan pada teori keunggulan komparatif (comparative
advantage) telah menyebabkan negara di dunia melakukan spesialisasi
produksinya. Negara pusat (center) menghasilkan barang industri,
sedangkan negara pinggiran (periphery) memproduksi hasil pertanian. Namun
permasalahannya adalah Negara yang memproduksi pertanian menjadi miskin,
alasannya adalah ada penurunan nilai tukar komoditi pertanian terhadap barang industri, barang industri semakin
mahal dibanding hasil pertanian, akibatnya terjadi defisit pada neraca
perdagangan negara pertanian bila berdagang dengan negara industri.
2.
Rekomendasi Teori Ketergantungan
Hubungan
saling ketergantungan yang lebih menguntungkan Negara pusat daripada Negara
pinggiran memunculkan gagasan-gagasan baru yang tujuannya mengurangi
ketergantungan Negara pinggiran terhadap Negara pusat. Salah satu tawaran
dikemukakan oleh Raul Prebisch. Adapun tawarannya sebagai
berikut :
•
Melakukan subsitusi import
Negara-negara yang
terbelakang harus melakukan industrialisasi, bila mau membangun dirinya,
industrialisasi ini dimulai dengan Industri Substitusi Impor (ISI). ISI
dilakukan dengan cara memproduksi sendiri kebutuhan barang-barang industri
yang tadinya di impor
untuk mengurangi bahkan menghilangkan penyedian devisa negara
untuk membayar impor barang tersebut.
•
Melindungi baby industry melalui kebijakan proteksi
Industri kecil
yang baru lahir harus dilindungi agar tidak tergusur dengan industri besar yang
sudah lebih dulu muncul.
•
Tetap berpegang pada free market tetapi dengan intervensi Negara
Ekspor
bahan mentah tetap dilakukan untuk membeli barang-barang modal (mesin-mesin
industri), yang diharapkan dapat mempercepat indrustrialisasi dan pertumbuhan ekonomi.
Campur tangan pemerintah
merupakan sesuatu yang sangat penting untuk membebaskan negara-negara pinggiran
dari rantai keterbelakangan.
Rekomendasi lain tentang teori ketergantungan datang
dari Andre Gunder Frank yang menyatakan bahwa hubungan
negara pinggiran dengan negara pusat pasti menghasilkan pembangunan
keterbelakangan atau the development of underdevelopment. Frank menyatakan bahwa
Negara Negara pinggiran harus memutuskan hubungan
dengan Negara pusat agar bisa maju dan berkembang. Frank
juga menyatakan bahwa keterbelakangan bukan suatu kondisi alamiah dari sebuah
masyarakat, bukan juga karena masyarakat itu kekuranagan modal. Keterbelakangan
merupakan sebuah proses ekonomi, politik dan sosial yang terjadi sebagai akibat
globalisasi dari sistem kapitalisme
3.
Kritik terhadap teori ketergantungan
Salah satu kritik dari
kelompok teori liberal
robert A. Packenham, dia menyebutkan teori ketergantungan memiliki kelebihan diantaranya :
- Teori ketergantungan menekankan aspek internasional dari pembangunan nasional dinegara-negara amerika latin.
- Teori ketergantungan mempersoalkan akibat dari politik luar negeri negara-negara industri terhadap negara-negara pinggiran.
- Teori ketergantungan membahas proses internal dari perubahan perubahan di negara-negara pinggiran dengan mengaitkannya pada politik luar negeri negara-negara maju
- Teori ketergantungan menekankan kegiatan sektor swasta dalam hubungannya dengan kegiatan dengan perusahaan-prusahaan multi nasional, disamping pada kegiatan sektor publik seperti bantuan luar negeri dan diplomasi politik.
Menurut
packenham ketergantungan tidak cukup diukur dengan konsep ada atau tidak adanya
gejala tersebut, dia harus diketahui derajatnya,
sehingga bisa kita ketahui apakah sebuah negara mengalami kemajuan, atau
kemunduran dalam tingkat ketergantungan.
Untuk
ini perlu dipakai perhitungan kualitatif. Lebih lanjut Packenham memberikan kritik terhadap
teori ketergantungan sebagai berikut :
•
Sumber
keterbelakangan suatu negara karena faktor luar
•
Tidak melihat
dinamika di negara berkembang
•
Hanya
menyalahkan kapitalisme
•
Perlu kejelasan
konsep ketergantungan
•
Tak dibahas bagaimans
negara pinggiran melepaskan diri
•
Mengasumsikan
otonomi pasti baik
•
Pesimisme terhadap
nasionalisme.
•
Mengasumsikan
kepentingan negara industri dan pinggiran selalu berbeda.
0 komentar:
Posting Komentar